Jakarta, (faktahukum.co.id) – Massa buruh yang tergabung dalam berbagai aliansi buruh melakukan unjuk rasa untuk menolak omnibus law RUU Cipta Kerja (Ciptaker) di DPR/MPR RI. Mahasiswa pun ikut dalam aksi menolak omnibus law ini, Kamis (16/7/20).
Salah satu serikat buruh yang turun melakukan aksi unjuk rasa adalah dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Rokok Tembakau Makanan Minuman ( SPSI – RTMM ) bersama organisasi buruh lainnya tegas menyatakan menolak dan menuntut agar Omnibus law RUU Ciptakerja di batalkan karena sangat merugikan secara pundamental terhadap keberlangsungan kesejahteraan buruh di Indonesia.
Juru Bicara aksi , Ujang Romli Pengurus PD SPSI RTMM DKI Jakarta dan Juga sebagai Ketua PUK PT. FFI mengatakan “Aksi kali ini, bertepatan dengan sidang Paripurna DPR.
Aksi unjuk rasa damai ini merupakan aksi lanjutan dari unjuk rasa yang sebelumnya di lakukan terhadap pemerintah dan wakil rakyat agar mendengar dan melihat penderitaan rakyat yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Kami ingin pemerintah memastikan perlindungan kesejahteraan, menegakkan keadilan terhadap buruh,bukan malah sebaliknya mempreteli kesejahteraan buruh melalui Omnibus Law RUU Ciptakerja” kata Ujang Romli.
Selain itu, omnbus law juga dianggap dirancang untuk menundukkan, menghisap yang lemah dan tak berkuasa demi melanggengkan kekuasaan.
Dalam menyejahterakan Indonesia adalah rakyatnya sendiri. Investor adalah pembantu yang harus kita kontrol. Tapi omnibus law RUU Cilaka membuat kita dikontrol investasi dan modal asing, ” tuturnya.
Penulis : Anang
Editor : Cep Adunk
