Kasongan, Kalteng (faktahukum.co.id) – Ternyata obyek wisata alam Punggu Alas (danau air hitam) milik Kabupaten Katingan mendapat kunjungan wisatawan lebih banyak dibandingkan dengan Kabupaten Kotawaringan Barat, Propinsi Kalimantan Tengah.
“Tidak hanya wisatawan domestik, wisatawan manca negara turut berlomba-lomba berkunjung ke obyek wisata alam ini,”kata Bupati Katingan, Sakariyas, (29/01/19) baru-baru ini.
Menyadari potensi tersebut Pemerintah Kabupaten Katingan berencana meningkatkan infrastruktur dengan menggandeng pihak perusahaan yang memiliki Hak Guna Usaha di sepanjang jalan untuk membuat prasarana seperti jalan dan jembatan.
Dengan adanya obyek wisata dinilai sangat mendukung untuk meningkatkan pendapatan masyarakat juga menambah PAD (Pendapatan Asli Daerah red.).
Hal ini diungkapkan Bupati Katingan,”Masyarakat dikawasan wisata tersebut seperti Karuing ternyata sudah terlatih menjadi pemandu lokal bagi wisatawan domestik maupun manca negara, tentunya ini sangat membantu,”ungkap Bupati saat kegiatan konsultasi publik rancangan awal rencana kerja (RKPD) tahun 2020, di gedung pertemuan Bappelitbang, Kasongan.
Kegiatan tersebut dihadiri seluruh kepala satuan organisasi perangkat daerah, tokoh masyarakat tersebut terungkap tentang PAD yang belum mencapai target dan hanya pada kisaran angka 92 juta serta berlebihnya tenaga harian lepas (honorer) yang semestinya hanya 20 persen dari keseluruhan ASN.
Untuk diketahui obyek wisata alam Punggu Alas merupakan satu kawasan dengan Taman Nasional Sebangau yang terletak di Kecamatan Kamipang Kabupaten Katingan.
“Ini ternyata menjadi destinasi wisatawan manca negara, lokasinya yang mudah dijangkau dan masih berdekatan dengan kota Palangka Raya menawarkan obyek wisata alam dengan keaneka ragaman flora-fauna,”ujar Sakariyas.
Dalam kawasan ini menjadi rumah tinggal Orang Hutan, Bekantan, Owa-Owa dan bermacam jenis reptile, burung dan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan.
Wisatawan yang berkunjung ke tempat tersebut dapat menginap pada guest house yang telah disediakan sambil menikmati keheningan diselingi bunyi-bunyi binatang hutan dan menikmati pemandangan danau air hitam yang terlihat tenang.
“Kondisi alam yang demikian ternyata menjadi obyek bagi turis asing dalam penelitiannya,”pungkasnya. (DANY)