Lihatlah Ini
Lihatlah Ini
RAGAM DAERAH

Ratusan Wartawan Ikuti Webinar SKK Migas-KKKS Kalsul Series 6

×

Ratusan Wartawan Ikuti Webinar SKK Migas-KKKS Kalsul Series 6

Sebarkan artikel ini

Muara Teweh-Kalteng, (faktahukum.co.id) – Ratusan peserta yang didominasi oleh para wartawan di Kalimantan dan Sulawesi mengikuti Webinar yang diselenggarakan oleh SKK Migas – KKKS Wilayah Kalimantan-Sulawesi (Kalsul) dengan tema “Media Digital, Kini dan Tantangan Masa Depan.

Kepala SKK Migas Regional Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul), Syaifudin dalam sambutannya menyatakan di era pandemi Covid-19 hampir semua sektor terdampak, termasuk media. Melihat situasi ini SKK Migas regional Kalimantan dan Sulawesi menggelar Webinar Kalsul Series 6 SKK Migas – KKKS Wilayah Kalimantan dan Sulawesi.

↓↓ Gulir untuk Melanjutkan ↓↓
Pasang Iklan Disini

Tampil sebagai pemateri CEO Media Grup Muhammad Mirdal, CEO Tempo Media Wahyu Muryadi, dan Anggota Komisi VII DPR RI, Dyah Roro Esti.

“Dampak pandemi Covid-19 pada industri media terjadi secara moderat. Banyak media yang harus berjuang tetap eksis dengan berbagai inovasi yang dilakukan. Untuk itu, SKK Migas mengambil inisiatif untuk membuka wawasan dengan menampilkan para CEO Media yang sudah eksis agar bisa menjadi panduan dalam mengembangkan media digital,” ujar Syaifudin dalam sambutannya secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting, Rabu (7/10/20).

BACA JUGA :   LPP Tipikor Maluku Utara Orasi di Depan Kejaksaan Tinggi

Menurutnya, industri oil and gas di Indonesia mengalami dampak yang cukup signifikan. Salah satunya adalah, harga minyak yang rendah dan fluktuasi nilai rupiah terhadap dollar.

Dia menambahkan, dampak Covid-19 terhadap kegiatan hulu migas juga terjadi, dimana transportasi material semakin lama , khususnya pengiriman material dari luar negeri, Selain itu ada penurunan produktivitas engineering dan konstruksi karena Work From Home (WFH). Hal lain yang terganggu adalah, adanya keterbatasan jumlah orang yang diperbolehkan bekerja di proyek, khususnya offshore.

“Walaupun banyak tantangan di era pandemi ini, tetapi kinerja SKK Migas – KKKS Kalsul cukup menggembirkan. Dari target APBNP 2020 atas lifting nasional 705.000 BOPD, pencapaian realisasi lifting nasional Januari – September sebesar 706.201 BOPD. Kontribusi WK Kalimantan dan Sulawesi adalah 12 persen realisasi lifting MMK Nasional,” jelas Syaifudin.

BACA JUGA :   DPRD Wajo Sahkan Perubahan Perda Retribusi Pelayanan Tera Ulang dan Persampahan

Sementara, CEO Tempo Grup, Wahyu Muryadi menyatakan disrupsi media sudah terjadi di depan mata tinggal bagaimana para pelaku industri media menyikapinya. Apakah akan bertahan dengan media konvensional, seperti koran dan majalah atau ikut arus mengembangkan media digital.

Menurut Wahyu, media Tempo bisa tetap eksis sampai hari ini karena melakukan transpormasi secara menyeluruh dalam pengelolaan medianya. Hasilnya, sangat menjanjikan, karena folower-nya sampai hari ini telah mencapai 53 juta orang, baik dari koran, majalah dan media digital.

“Disrupsi digital mengharuskan manajemen Tempo melakukan transpormasi total dari level tertinggi di direksi sampai level karyawan terendah. Caranya, dengan membentuk struktur organisasi baru, cara kerja baru, kompetensi baru, model bisnis baru, dan produk baru,” papar Wahyu Muryadi

Lebih lanjut ia meyakinkan, agar media digital bisa bertahan di era disrupsi ini maka dibutuhkan keyakinan yang kuat dan profesionalisme para jurnalisnya. Arahnya harus ada garis pemisah atau sekat api antara redaksi dan marketing iklan. Jika ada kasus dimana mendapatkan iklan tetapi diharuskan menulis berita yang baik-baik buat pemberi iklan, maka redaksi tetap memutuskan iklan tetap diterima, tetapi soal pemberitaan itu urusan redaksi.

BACA JUGA :   Polsek Tombolopao Dirikan Posko Peduli Kemanusiaan Korban Banjir Bandung & Jakarta

“Kunci penting media digital dalam menggaet pembaca adalah kecepatan menyampaikan berita, kredibilitas wartawannya dan sumbernya dapat dipercaya dan berbeda dengan media lain”, pungkasnya.

Dalam kegiatan yang sama, pemateri Dyah Roro Esti saat menjawab pertanyaan dari wartawan terkait akses internet yang masih sulit dijangkau disejumlah daerah mengatakan, rekan sejawatnya di Komisi I DPR RI terus berupaya mendorong agar infrastruktur internet 3G maupun 4G bisa diakses lebih luas lagi.

“Terutama wilayah-wilayah diluar pulau Jawa, apalagi didaerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar, red) di Indonesia,” imbuh Anggota DPR RI ini.

Penulis : @lie
Editor : Bonding Cs.

Faktahukum on Google News