Lihatlah Ini
Lihatlah Ini
PENDIDIKAN

Pramuka Wahana Bentuk Karakter Siswa-Siswi

×

Pramuka Wahana Bentuk Karakter Siswa-Siswi

Sebarkan artikel ini

Padang Sumbar(faktahukum co.id)-Masuknya pendidikan pramuka dalam struktur kurikulum pendidikan patut kita apresiasi. Pramuka dianggap sebagai wahana pembentukan karakter siswa, karena dalam Pramuka inilah siswa dilatih kepemimpinan, kerja sama, solidaritas, mandiri

Keberanian hal ini sebagai penyeimbang kegiatan pembelajaran dalam kurikulum formal yang lebih berorientasi pada ranah kognitif (pengetahuan) dan psikomotorik (ketrampilan). Kegiatan Pramuka ini nantinya mampu membangun kecerdasan siswa pada ranah afeksi (sikap dan perilaku), sehingga siswa kelak akan sanggup mengembangkan karakternya secara positif.

↓↓ Gulir untuk Melanjutkan ↓↓
Pasang Iklan Disini

Pramuka, singkatan dari “Praja Muda Karana” dan merupakan organisasi kepanduan tidak hanya populer di Indonesia, tapi juga di kancah dunia. Boden Powell, sang bapak pandu dunia selalu mengandalkan kegiatan kepanduan ini sebagai sarana pendidikan melalui kegiatan yang sangat menyenangkan.

Tipologi menyenangkan ini tentu saja menarik simpati dan minat anak-anak. Sehingga, kegiatan kepanduan ini cepat menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia, organisasi kepanduan ini sangat berperan penting dalam sejarah pergerakan nasional, baik pra maupun pasca kemerdekaan saat ini.

BACA JUGA :   SMKN 1 Pagaralam Raih Juara 3 Dalam Kontestasi Restourant Service Tingkat Provinsi

Sampai saat ini, Pramuka menjadi kosakata yang tidak asing dalam dunia pendidikan kita. Meskipun sebelumnya Pramuka ini bukan merupakan kegiatan wajib di sekolah, namun faktanya hampir semua satuan pendidikan, mulai dari SD (Siaga dan Penggalang), SMP (Penggalang), SMA (Penegak), SMK (Penegak)

Bahkan di tingkat Perguruan Tinggi ada satuan gerakan Pramuka yang disebut Racana. Diakui atau tidak, keberadaan kegiatan Pramuka di sekolah terbukti mampu memberikan arti tersendiri terhadap proses pembelajaran. Di titik inilah, kebijakan Pramuka dijadikan sebagai ekstrakul wajib di sekolah dan menjadi faktor penting untuk mewujudkan pendidikan karakter.

Ada argumen, mengapa pramuka signifikan dalam menunjang pendidikan karakter. Pertama, Pramuka dikenal sebagai kegiatan yang teramat menyenangkan. Menyanyi, bermain, tepuk tangan, tali temali, sandi-sandi, penjelajahan juga beberapa bentuk dari kegiatan Pramuka yang berbasis fun, juga menyenangkan.

Kegiatan yang bisanya dilakukan di tempat terbuka akan memberi ruang baru bagi siswa atas dominasi ruang kelas yang selama ini sering membelenggu. Sehingga, dalam kegiatan outboon ini siswa nantinya juga akan mampu mengekspresikan bakat dan minatnya secara bebas dan lepas.

BACA JUGA :   Terkait Guru Bantu Daerah, Dody Somasi Dinas Pendidikan Inhu-Riau

Kedua, Pramuka adalah salah satu media pendidikan yang berbasis pada pengoptimalan otak kanan siswa. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa proses pembelajaran di kelas lebih dominan pada pengembangan otak kiri (IQ: Intelectual Quotient),

Sementara pengembangan otak kanan (EQ: Emotional Quotient) seringkali mendapatkan porsi yang sangat sedikit. Pramuka adalah wahana pengembangan emosional otak kanan, di mana siswa dilatih untuk berinteraksi, berkomunikasi, kreatif, dan berafiliasi dengan teman-teman lainnya.

Di sinilah kemampuan sosial siswa dibangun, sehingga mampu mewujudkan salah satu pilar pendidikan versi Unesco (lembaga PBB yang menangani pendidikan dan kebudayaan), yakni membekali siswa untuk dapat life together, hidup bersama dengan damai dan harmonis.

Ketiga, Pramuka juga melatih mental yang kuat. Melalui Pramuka, siswa akan dibekali dengan sikap mental yang tangguh seperti disiplin, berani, loyal, bertanggung jawab dan sifat-sifat lainnya, yang terdapat dalam Dasa Dharma (sepuluh bakti) Pramuka. Sikap mental ini barangkali tidak ditemui dalam proses pembelajaran formal.

BACA JUGA :   Kasat Lantas Polres Wajo Fokus Sosialisasi UU No. 22 tahun 2009

Sebuah kenyataan, bahwa ada siswa yang cerdas dan pandai, namun menjadi sosok yang penakut, tertutup, sulit bergaul dan sebagainya. Untuk hal tersebut, Pramuka adalah solusi untuk mengatasi persoalan mentalitas siswa tersebut.

Agustus adalah merupakan bulan Kemerdekaan, dan menjadi momentum kegiatan Pramuka karena pada 14 Agustus diperingati juga sebagai Hari Pramuka. Berbagai kegiatan dibuat,seperti kemah pramuka, jambore.

Semua dilakuan untuk memperingati upacara peringatan Hari Pramuka, dan hampir menghiasi semua lapangan yang ada disetiap kecamatan-kecamatan maupun desa. Pramuka seakan sudah menjadi bagian dari platform pendidikan. Tak salah jika seragam Pramuka diadopsi sebagai seragam wajib di sekolah secara nasional.

Penulis Gusni Aling Guru SMK-N5 Padang 

Faktahukum on Google News