Beranda KESEHATAN Positif Cacar Monyet, Warga Kota Bekasi Diisolasi

Positif Cacar Monyet, Warga Kota Bekasi Diisolasi

0
BERBAGI

KOTA BEKASI – Seorang lelaki warga Kota Bekasi, terkonfirmasi positif terjangkit Cacar Monyet (Mpox) dan saat ini tengah diisolasi di Rumah Sakit dengan pengawasan ketat Tim Medis dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi.

Tanti Rohilawati, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi membenarkan terkait informasi tersebut, serta menjelaskan, korban berinisial AR warga Kota Bekasi, saat ini tengah menjalani Isolasi di Rumah sakit.

“Berdasarkan status NAR (New All Record), Big Data Kemenkes RI dan sedang menjalani proses isolasi di RS dengan status Mpox, terkonfirmasi bergejala dengan hasil lab positif,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang dibagikan, Selasa (14/11/2023).

Tanti menambahkan, awalnya terdapat delapan kasus suspek cacar monyet, rinciannya lima orang terkonfirmasi negatif dan tiga orang lainnya positif cacar monyet.

BACA JUGA :   Brigjen TNI Achmad Fauzi Ajak Masyarakat Dukung Penuh Program PMI

“Data tersebut diterima dari Kementerian Kesehatan RI. Adapun dua dari tiga orang yang positif tersebut, saat ini tengah menjalani isolasi di luar Kota Bekasi, sementara hanya AR ini yang diisolasi di Kota Bekasi, ” paparnya.

Lebih lanjut Tanti menjelaskan, penularan Cacar Monyet kepada manusia itu, dapat terjadi lantaran ada kontak langsung dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi, atau melalui sebuah benda yang sudah terkontaminasi oleh virus Mpox tersebut.

Menurutnya, penyakit Cacar Monyet ini, bersifat ringan dengan masa inkubasi atau interval dari infeksi sampai timbulnya gejala, biasanya enam sampai tiga belas hari, namun bisa berkisar dari lima hingga dua puluh satu hari.

BACA JUGA :   PT GCM Perbaiki Salah Satu Ruas Jalan Penghubung Dua Kabupaten

“Kami menghimbau bagi warga Kota Bekasi agar kontak langsung dengan hewan yang diduga penular Mpox, seperti hewan pengerat, marsupial, primata non-manusia mati atau hidup,” imbuhnya.

selain kontak langsung, Tanti juga menghimbau agar masyarakat menghindari mengonsumsi atau menangani daging hewan liar atau hasil perburuan.

“Biasakan mengonsumsi daging yang sudah dimasak dengan benar,” tandasnya. (red)