Kasongan Kalteng (fakta hukum.co.id) – Berduaan di tempat gelap dan sepi pasangan kekasih Sdi (19) wanita dan Rdi (19) pria di lecehkan dan di todong orang bermasker pada Selasa (7/1/20) lalu di halaman sekitar stadion/ sport center Kasongan. Beruntung, korban Rdi bersama pasangan kekasihnya melakukan perlawanan hingga berhasil melukai pelaku.
Peristiwa akhirnya di laporkan ke Polsek Katingan Hilir. Tak perlu waktu lama pelaku berhasil tertangkap. Diketahui pelaku seorang securtiti pada salah satu instansi pemerintah.
Berdasarkan informasi dari kepolisian, sebelumnya Rdi menjemput kekasihnya Sdi sekira jam 19.00 malam dan membawanya ke stadion yang gelap serta jauh dari permukiman penduduk. Entah apa yang mereka lakukan, tiba-tiba sekira jam 20.00 wib muncul pelaku menggunakan masker mengacung-acungkan parang sambil mengancam korban.
Pelaku meminta Sdi untuk membuka baju dan celana dalam serta menyuruh pasangan laki-lakinya meninggalkan lokasi. Tak kalah akal, Rdi melemparkan uang 200 rb ke atas tanah, ketika pelaku coba mengambil uang tersebut, Rdi langsung berupaya merebut parang.
Namun pelaku serta berhasil menyabetkan golok tersebut tepat pada bagian kaki dan pelaku akhirnya melarikan diri. Kemudian korban (Rdi) berobat kerumah Sakit Mas Amsyar Kasongan karena terluka pada pergelangan tangan serta melaporkan kejadian itu ke pihak berwajib.
Polsek Katingan Hilir yang diback up Polres mencoba mengusut kejadian di TKP. Terdapat jejak darah segar yang ketika diikuti menuju kantor Dinas Pemuda olah raga, Kebudayaan dan pariwisata (Disporbudpar) Kabupaten Katingan yang jaraknya hanya 200 meter dari TKP. Pada halaman kantor itu, kembali ditemukan masker yang digunakan pelaku menutup wajahnya.
Setelah berkoordinasi dengan Polsek Tewang Sanggalang Garing, akhirnya pelaku berinisial TMP yang bekerja sebagai sekuriti pada kantor Disparbudpora berhasil tertangkap ketika berobat pada Puskesmas Tewang Sanggalang Garing, Rabu, (8/1/20).
Sementara hingga berita ini di turunkan, Polres Katingan melalui Kasat Reskrim, Iptu Lajun Sianturi belum dapat dihubungi.
Penulis: Dany Editor: Adunk
