Lihatlah Ini
Lihatlah Ini
PENDIDIKANRAGAM DAERAH

Ngasango: Sudah Islamkah Kita?

×

Ngasango: Sudah Islamkah Kita?

Sebarkan artikel ini

Pamekasan, (faktahukum.co,id) – Perbincangan hangat saat viralnya komunitas NGASANGO yang hadir  di tengah-tengah masyarakat  Kabupaten Pamekasan Madura Jawa Timur. Dalam pertemuan dengan salah satu tokoh muda islam ditubuh NGASANGO yang enggan disebutkan namanya mengatakan,”Berdirinya NGASANGO dari hasil musyawarah panjang dan yang sudah disepakati oleh kebanyakan tokoh muda islam yang ada di Kabupaten Pamekasan, banyaknya aliran dan faham yang berbeda-beda yang menjadi penyebab perpecahan sesama pemeluk agama Islam.

NGASANGO adalah wadah komunikasi untuk semua kalangan yang berbeda-beda, dengan memadamkan sumber utama perpecahan sesama pemeluk agama adalah keegoisan, keangkuhan dan kesombongan diri dimasing-masing individu.

↓↓ Gulir untuk Melanjutkan ↓↓
Pasang Iklan Disini

Golongan yang selama ini merasa paling baik dan paling benar, itu merupakan salah satu alasan mengapa tokoh muda islam di Pamekasan bertekad bulat mendirikan NGASANGO, menurut keterangan yang di himpun dari tokoh pemuda Islam,”Agar kita semua bisa belajar bersama-sama dan bisa bersatu dengan ikhlas menerima adanya perbedaan-perbedaan yang ada, tentunya selama tidak melanggar hukum dan undang-undang negara, karna adanya perbedaan dimuka bumi ini adalah mutlak atas kehendak Allah Tuhan semesta alam sebagai kesempurnaan ciptaanNya, sehingga mahkluk didalamnya dapat belajar dari perbedaan itu sendiri.”paparnya.

BACA JUGA :   Bupati, Wabup dan Sekda Konsel Bagikan 100 Paket Sembako, Sekaligus Janjikan Bangun Masjid di Kecamatan Ranbar

Sudah Islamkah Kita? dia menerangkan,”Ini adalah hasil dari kesepakatan bersama setelah melakukan musyawarah panjang, karena sesungguhnya Islam adalah Rahmatan lil alamin yang akan menjadi tauladan bagi seluruh manusia, karena dialam ajarannya menitik beratkan pada kesabaran diri, juga lebih mementingkan kepentingan umatnya, seperti yang telah dicontohkan Rasulullah SAW yang selalu bersabar tiada marah dan tiada jenuh dalam memberi dan menyuapi makanan pada si buta yang selalu mencaci, menghina dan membenciNya,”tuturnya.

“Menunjukkan kasih sayang, kesabaran Rasul dengan selalu memberi maaf pada sesamanya, tentunya juga wajib ditauladani umadnya khususnya dan ditauladani seluruh umad manusia umumnya, juga didalam kisahnya yang mana Rasulullah hanya memiliki sepiring makanan sedangkan dirinya sendiri masih dalam keadaan lapar, namun masih diberikan pada orang lain yang mengeluh lapar,ini menunjukkan bahwa Rasulullah lebih mementingkan kepentingan orang lain daripada kepentingan pribadinya,, dan ini juga harusnya ditauladani oleh semua manusia, agar tercipta persatuan dan kesatuan umat didalam aliran dan faham yang berbeda-beda.”tandasnya.

BACA JUGA :   Forsilabb Turut Peran Aktif Dalam Apel Akbar Ormas Se Bekasi

Dia menjelaskan, sesungguhnya perbedaan itu muncul disebabkan karna banyaknya anggapan-anggapan dan sangkaan-sangkaan yang berbeda-beda yang menjadi keyakinan dimasing-masing individu dan golongan, dan perpecahan yang terjadi disebabkan karna pengakuan kebenaran diri dan golongannya atas dasar anggapan dan sangkaan yang diyakini dirinya sendiri dengan mengaku paling baik dan paling benar dan yang berbeda aliran berbeda fahamnya dengan diri dan golongannya dianggap salah, sesat dan sebagainya, bolehlah diri menganggap keimanan paling benar dan paling baik, tetapi hormatilah keimanan orang lain, dan jangan beranggapan apa yang di imani orang lain itu salah dan sesat,  sesungguhnya yang mengetahui kebenaran  sebenarnya hanyalah Allah Tuhan pencipta alam dan seisinya.

BACA JUGA :   Sebanyak 20 Kader GNP Tipikor Ikuti Latihan Jurnalis

“Kita semua tidak perlu memberikan penilaian pasti tentang keimanan seseorang, karna yang tahu kepastiannya tentang keimanan seseorang hanyalah Allah yang maha teliti dalam menilai hati hamba-hambaNYA, lebih baik ayok kita bersatu bersama-sama belajar menerima dan memahami ditiap-tiap perbedaan yang ada,”imbuhnya.

Dia menambahkan,”Sungguh unik dan indah bersatu dan bersama-sama belajar didalam perbedaan yang ada, dan beliaupun sangat berharap doa dan dukungan dari seluruh kalangan masyarakat, pemerintahan sipil, TNI dan POLRI agar cita-cita NGASANGO dalam menciptakan persatuan dan kebersamaan didalam perbedaan dapat tercapai.”pungkasnya. (Ali S)

Faktahukum on Google News