Barru,.Sulsel (FaktaHukum.co.id) – Proyek Pembangunan Rel Kereta Api (RKA), peruntukan jalur Kota Makassar sampai dengan Kota Pare-Pare, akan di ditargetkan sudah beroperasi pada tahun 2020 mendatang.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Ir. Budi Karya Sumadi didampingi oleh Bupati Barru, Ir. H. Suardi Saleh, M.Si, Satker pembangunan RKA Barru, Forkopimda Kabupaten Barru, dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia H. Zulfikri, saat melakukan peninjauan proyek Rel Kereta Api (RKA) di Kecamatan Pekkae, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, pada (selasa, 02/04/19).
“Sekarang ini proyek Rel Kereta Api di Kabupaten Barru alhamdulillah masih berjalan lancar. dan kita perkirakan jalur double Trek Makassar – Pare-Pare sudah bisa beroperasi pada tahun 2020,” ucap, Menteri Perhubungan Ir. Budi Karya Sumadi.
Menurut Budi Karya Sumadi, pengoperasian Rel Kereta Api (RKA) di tahun 2020 hanya sebatas untuk memuat barang.dalam waktu sementara hanya untuk bisa mengkombinasikan muatan barang sekaligus bisa memuat penumpang, namun baru bisa beroperasi normal sepenuhnya di tahun 2023 akan datang.”ungkapnya.
“Saat inikan di Kabupaten Barru sudah proses penyelesaian 44 kilometer. Selanjutnya akan dikerjakan 66 kilometer untuk arah Kota Makassar – Kota Parepare. Dan nantinya ada beberapa pabrik semen kita akan koneksikan untuk pengangkutan logistik semen sehingga untuk 105 Kilometer Kota Makassar – Kota Pare – Pare ini akan beroperasi pada akhir tahun 2020 nanti,” ungkapnya SÃ ng Menteri Perhubungan Ir. Budi Karya Sumadi.
“Selebihnya untuk perampungan secara keseluruhan dari Kota Makassar hingga Kota Pare-Pare targetnya pada tahun 2023,” tambahnya.
Ir. H. Budi Karya Sumadi mengharapkan pengoperasian Kereta Api jalur Kota Makassar sà mpai dengan Kota Pare-Pare dapat berjalan efektif dan mampu mengurangi budget biaya logistik.kereta Api Kota Makassar sampai Kota Pare-Pare ini pertama kali kita kombinasi digunakan untuk penumpang dan barang.
Untuk barang mengangkut batu bara yang dibawa dari Kalimantan ke pelabuhan dan pabrik angkut semen,” katanya.
Dengan demikian, dikombinasikannya operasional Rel Kereta Api antara penumpang dan barang atau logistik, biaya perjalanan bisa lebih ekonomis.selain itu, penggunaan moda transportasi berbasis Rel Kereta Api akan mengurangi biaya perawatan jalan raya.
“Ada beberapa pabrik yang ada di sini, jadi untuk logistik sangat baik sekali, untuk penumpang, setelah 104 kilometer kita akan teruskan ke Makassar bahkan ke Bandara dan yang di Kotà Pare-Pare juga,” jelasnya.. (Billy/Tommy/fhi02)