Lihatlah Ini
Lihatlah Ini
RAGAM DAERAH

Kelompok Tani Harapan Jaya Binaan PT SLM Panen Raya Jagung

×

Kelompok Tani Harapan Jaya Binaan PT SLM Panen Raya Jagung

Sebarkan artikel ini

Seruyan, Kalteng – Kelompok Tani Harapan Jaya binaan PT Salonok Ladang Mas (SLM) dibawah bendera Uniun Samporna Triputra Persada (USTP) yang terletak di Desa Tabiku Kecamatan, Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan Provinsi Kalimantan Tengah, panen raya jagung.

Hal itu dilakukan Perusahaan Besar Swata(PBS) Kelapa Sawit PT SLM untuk terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar wilayah kerjanya melalui program pemberdayaan masyarakat.

↓↓ Gulir untuk Melanjutkan ↓↓
Pasang Iklan Disini

Ketua Kelompok Tani Harapan Jaya, Suryadi saat ditemui di lahan pertanian Jagung mengatakan, hasil panen kami rata-rata lima sampai 6 ton Jagung Pipil Kering di areal tertanam kurang lebih dua hektare, mungkin tidak pas dua hektare karena terpotong jalan dan buat pondok kerja.

Anggota yang aktif delapan orang dan lahan ditanami dengan sistem tumpang sari, tanaman pokok Jagung di sela-selanya ada tanaman Kacang Buncis (Phaseolus vulgaris) dan Mentimun (Cucumis sativus).

Hasil tanaman sela ini bisa dipanen sebelum komoditas utama Jagung, untuk bibit jagung kami menggunakan bibit pertiwi bantuan pemerintah, untuk buncis logawa F1 dan mentimun bandana F1 produk dari panah Merah,” kata Suryadi, Kamis (3/11/2022).

BACA JUGA :   Pemkab Kepulaun Selayar Meriahkan 1 Muharram 1411 H

Ditemui terpisah, Kepala Desa (Kades) Tabiku Adi mengucapkan terima kasih atas bantuan Tim PT SLM yang dengan sabar mendampingi kelompok tani di desanya, pendampingan memang menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat desanya untuk bisa maju, warga harus terus didampingi dan diberikan semangat.

“Pendampingan ini penting bagi warga kami, ya kalau bahasa kami supaya mereka bisa istiqomah (konsisten) dalam pertaniannya ini. Sebab jika tidak begitu sekali gagal langsung drop (semangatnya-red).

Saya ingat dulu awal-awal pembentukan, sampai sekarang hasilnya tidak sebagus ini, namanya awal itu memang perjuangan,” ucap Adi.

Manager Community Development/Corporate Social Responsibility (CD/CSR) PT SLM Waluyo menjelaskan untuk hasil panen terakhir Mei 2022 lalu dari areal seluas 1,71 hektare yang tertanam, untuk komoditas utama jagung mendapatkan 6055 Kilogram atau 6,05 ton, kemudian komoditas kacang buncis yang dipanen bertahap mendapatkan 1044 Kilogram, dan mentimun mendapatkan 561 Kilogram.

BACA JUGA :   Usai Dilantik, Obon Tabroni Gelar Acara Silaturahmi dan Tasyakuran

Untuk harga komoditas jagung pipil kering saat ini Rp7 ribu per Kilogram, mentimun Rp5 ribu per Kilogram dan kacang buncis Rp6 ribu per Kilogram.

“Harga jual jagung saat panen kemarin lima ribu rupiah per kilo, buncis harga enam ribu rupiah per kilo dan mentimun harga enam ribu rupiah per kilo. Kami juga dibantu anggota dari TNI karena beliau-beliau juga ditugasi Komandannya di Koramil untuk membina petani tanaman pangan,” jelasnya.

General Manager (GM) PT SLM Riodyxman Sagala menambahkan, pembinaan usaha masyarakat merupakan bentuk kepedulian PT SLM, USTP Group pada warga di sekitar kebun. Selain program ini, PT SLM juga membantu perbaikan infrastruktur jalan, bantuan bidang keagamaan, bantuan honor untuk guru, dan ada juga bedah rumah bagi warga kurang mampu yang tempat tinggalnya tidak layak.

BACA JUGA :   Peringatan Hari Amal Bakti Ke-74 Kemenag Kabupaten Barut

“Jadi itu lah program kami dari PT Salonok ini, harapan kami, bantuan yang kami berikan bisa bermanfaat bagi masyarakat di sekitar kebun. Selain itu, banyak masyarakat sekitar yang menjadi karyawan dan juga kontraktor lokal kita, ada angkutan TBS (Tandan Buah Segar), dan kerjasama lainnya. Hadirnya PT Salonok ini harus membawa berkah dan manfaat bagi masyarakat,” paparnya.

Sementara itu Manager Corporate Social Responsibility (CSR) USTP Group, Alex Gunawan mengatakan, hasil panen jagung dan tanaman lain yang ditanam secara tumpang sari (alley croping) ini bisa menambah penghasilan dari masyarakat petani. Kemudian menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat.

“Jadi, dengan hasil dari panen tanaman semusim ini, selain mereka juga punya tanaman sawit, bisa menambah penghasilan masyarakat, menambah jumlah uang yang beredar di desa dan bisa membantu menekan laju inflasi,” pungkasnya,. (M. Andreyanto).

Faktahukum on Google News