Jakarta – Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Jabodetabeka-Banten menyoroti harga beras yang naik di sejumlah wilayah Tanah Air. Wabendum Badko HMI Jabodetabeka Banten Raihan Edimara menanggapi serius soal sikap pemerintah dalam menangani beras ini. Dan meminta Pemerintah mencopot Menteri Perdagangan apabila tidak bisa mengatasi kenaikan harga beras.
Hal itu dikatakannya dalam Rapat Koordinasi Badko Jabodetabeka Banten mengatakan. “Langkah Jokowi dalam bersikap pada rapat kerja Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) nasional itu adalah peringatan bahwa para pemain bulog mesti berhati-hati terhadap kenaikan beras,” kata Raihan Edimara. Jumat (20/1/2023).
Sebelumnya, pemerintah memprediksi harga beras turun seiring bertambahnya stok cadangan beras pemerintah (CBP) dari kegiatan impor. Namun harga tak lekas turun usai Bulog mendatangkan 178 ribu ton beras impor dari target 500 ribu ton.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menilai keterlambatan impor itulah yang menjadi biang kerok tingginya harga, ditambah distribusi CBP yang lamban untuk meredam kenaikan harga di pasaran.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas yang sempat berubah-berubah dalam memutuskan tenggat waktu izin impor. Terbaru, Zulhas menegaskan kegiatan importasi hanya boleh dilakukan sampai penghujung Januari ini.
“Soal beras adalah soal isi perut rakyat, soal keberlangsungan hidup, jika harga terus naik dan kebijakan plin plan serta tidak bisa mengatasi harga kenaikan harga beras atau adanya solusi terhadap pemerintah lebih baik dicopot Mendag nya,” ujar Wabendum Badko Jabodetabeka saat diwawancara. (Putra/Tim).