Pandeglang – Banten, (faktahukum.co.id) – Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) memboyong hewan qurban sapi dan kerbau sebanyak 46 ekor sapi ke Kabupaten Pandeglang, Banten.
Muhamad Hudori Sekjen Kemendagri mengatakan, bantuan hewan qurban ini merupakan kerjasama dengan Islamic Relief Worldwide. “Awalnya hanya tiga provinsi yaitu Aceh, NTB dan Sulteng. Saat ditanya daerah mana lagi, saya minta program ini harus diarahkan ke Banten,” terangnya.
Muhamad Hudori juga mengatakan, ada 4 lokasi yang mendapatkan bantuan hewan qurban ini yaitu Kecamatan Sumur, Cimanggu, Cibaliung dan Majasari. “Karena 4 Kecamatan itu yang saya ingat, Sumur dan Cimanggu merupakan terdampak tsunami, Cibaliung tempat kelahiran istri saya, dan Cikole tempat tinggal kami,” kata Hudori.
Ia berharap, kedepan kerjasama ini dicari pola sesuai karakteristik wilayahnya, kata dia hawatir programnya tidak tepat sasaran. “Karena kemarin terburu- buru, jadi kami hanya ingat empat lokasi itu,” pungkasnya
Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, bantuan hewan qurban ini untuk masyarakat miskin yang ada di Pandeglang. Demikian dikatakan Bupati Irna saat menerima hewan qurban secara simbolis di Kampung Cikole, Kelurahan Sukaratu, Kecamatan Majasari, Sabtu (1/8/20).
Bupati juga mengapresi Kemendagri khususnya Sekretaris Jendral, Muhamad Hudori, yang mengarahkan program bantuan ini turun ke Kabupaten Pandeglang. “Kami yakin dengan hadirnya Bapak sekjen bisa mengangkat harkat martabat Pandeglang,”tuturnya.
Dikatakan Irna, Pandeglang selama ini hanya mengandalkan viskalnya kepada pemerintah pusat, untuk itu kata Irna, pihak pemerintah harus paralel dan simultan. “Pandeglang harus mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat , sebagai putera daerah kami bangga atas kontribusi yang diberikan oleh Bapak Sekjen,”pungkasnya.
Nanang Subanadirja Country Director Islamic Relief Worldwide mengatakan, tahun ini islamic relief dunia menyerahkan sebanyak 23 ribu hewan qurban sapi dan kerbau, dengan total biaya mencapai 280 miliar. “Indonesia tahun ini hanya 52 ekor, hal ini karena harga sapi disini (indonesia) sangat mahal ketiga dunia. Dari 52 ekor, 46 nya kami bawa ke Pandeglang,” imbuhnya.
Penulis: Putra/Hms. Editor: Cep Adunk