Lihatlah Ini
Lihatlah Ini
EKONOMI

Di Rembang, Tahun Ini Harga Jual Gabah Kering Berpihak Kepada Petani

×

Di Rembang, Tahun Ini Harga Jual Gabah Kering Berpihak Kepada Petani

Sebarkan artikel ini

Rembang, (faktahukum.co.id) – Seluas 28 hektar tanam padi di wilayah Kabupaten Rembang hingga bulan Maret 2018 ini baru tercatat 20 hektar petani melakukan panen, dengan hasil dan harga yang sangat menguntungkan petani jika dibandingkan pada Tahun sebelumnya. Hal itu seperti yang diungkapkan Kepala Dispertan Rembang, Ir. Suratmin kepada wartawan faktahukum.co.id di ruang kerjanya, Rabu (11/4/18) kemarin.

“Meski masih ada sekitar 18 hektar luasan tanam padi di Rembang sesuai data kami, dengan rata – rata jumlah hasil panen gabah kering per hektarnya sebanyak 7 ton ditambah harga jual gabah kering panen padi cukup menguntungkan dengan kisaran Rp.4.200,- / Kg, jika dibandingkan dengan harga jual tahun sebelumnya yang hanya berada pada kisaran Rp.3000,- / Kg, ini jelas menguntungkan petani,” ungkap Suratmin.

↓↓ Gulir untuk Melanjutkan ↓↓
Pasang Iklan Disini

Selain itu, ia juga mengungkapkan jika pada musim tanam curah hujan dan panas tidak terlalu tinggi, potensi serangan hama lebih rendah dan juga didukung supply pupuk mencukupi, hal itu menjadi indikator meningkatnya hasil panen gabah petani, seperti supply pupuk urea yang pada tahun sebelumnya untuk Rembang hanya mendapatkan 25 ribu ton, kini bisa kami supply ke petani sebanyak 30 ribu ton untuk setiap masa tanamnya.

BACA JUGA :   Di Rembang, Kelangkaan Tabung Gas Bersubsidi Terlihat Sejak Dua Minggu Terakhir

Menurutnya, cuaca yang bersahabat juga mempengaruhi stabilnya harga jual gabah kering. Padi yang stabil seperti tahun ini harus dipertahankan oleh pemerintah agar petani petani tidak merugi, disamping bantuan Alsintan (alat mesin pertanian) seperti Traktor Roda Dua sebanyak 1.945 unit, Traktor Roda 41 unit, Pompa Air sebanyak 3.792 unit, Rice Transplanter sebabyak 80 unit, Combine Harventer sebanyak 40 unit, yang sudah diterima petani di wilayah Kabupaten Rembang sejak Tahun 2017 lalu.

Di lain tempat, Kepala Bidang Sarana Prasarana Pertanian Dispertan Rembang, Widodo, melalui salah seorang staffnya, Iwan Tri Lestari, menyampaikan, bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) pasca panen sejak Tahun 2015-2017 untuk kelompok tani di tiap Kecamatan adalah Power Thesher sebanyak 60 unit, Crown Sheller sebanyak 30 unit. Bantuan alat mesin pertanian ini bertujuan untuk membantu mengurangi beban tenaga dan biaya produksi petani saja, tapi bukanlah menjamin untuk meningkatnya hasil pertanian. (Sugito)

Faktahukum on Google News