Rembang, (faktahukim.co.id) – Setelah sekian lama malang – melintang di dunia politik praktis, disampaikan H. Atna Tukiman, S.E, yang sekaligus menjabat sebagai Dewan Pembina Partai Nasdem untuk DPC Rembang mengakui, bahwa dirinya sempat merasa bingung menentukan orientasi arah berpolitiknya.
Hal ini diungkapkan Pria 73 Tahun ini dihadapan para Ketua Partai koalisi dan Relawan Pendukung Pemenangan Paslon Harno – Bayu dalam Bursa Pemilukada Rembang mendatang, Jumat, (4/9/20).
Bertempat di Rumah Calon Bupati Rembang, di Jl.Pemuda, No.11 Rembang tersebut, H. Atna Tukiman, S.E, sebelum mengakhiri sambutannya menuturkan,”Pencalonan Harno – Bayu tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Rembang yang menginginkan perubahan lebih baik lagi dari sebelumnya, karena baginya berpolitik baginya menjadi sebiah hoby bukan merupakan ambisi,” ungkapnya.
“Tetapi setelah memasangkan Harno – Bayu, lanjut Atna, H. Harno, S.E yang diusung dari Partai Demokrat yang didampingi H. Bayu Andriyanto dari Partai Nasdem tersebut dirasakan sangat ideal maju dalam kontestasi Pemilukada mendatang, melihat dari Passion seorang pemimpin sesuai Role Model yang diharapkan masyarakat,” pungkasnya.
Masih di lokasi yang sama, H.Bayu Andriyanto, S.E, menuturkan, bahwa Passion bisa diartikan dalam sebuah bentuk antusiasme yang di tunjukkan oleh seorang pemimpin dengan tujuan untuk mengembangkan potensi diri, semangat, keinginan besar, kegemasan dengan penuh keberanian, serta seorang pemimpin yang berani bertanggung jawab kepada bawahanya, jelas Bayu.
Sehingga diharapkan, lanjut Bayu, siapapun yang terpilih nanti, semoga ia adalah seorang pemimpin yang berani mengambil keputusan untuk menentukan arah kemajuan Kabupaten Rembang ini selanjutnya, ungkap lelaki 36 Tahun yang diketahui pernah mendampingi Bupati Rembang periode 2015 – 2020 tersebut kepada faktahukum.co.id.
Terutama untuk segera menyelesaikan PR lama di Rembang, lanjut Bayu, antara lain:
(1). Pengentasan masalah kemiskinan, (2). Menciptaka lapangan pekerjaan lebih luas lagi, karena indek pengangguran di Rembang masih relatif tinggi, (3). Pemaksimalan pengelolaan PAD agar Rembang lebih mandiri, (4).
Memediasi permasalahan antara petani tembakau dan perusahaan agar tidak ada yang dirugikan atau merasa merugi, serta penyelesaian masalah sosial ekonomi lain, pungkasnya.
Penulis: Sugito, Editor : Bonding Cs.