Beranda BISNIS Bir Pletok Minuman Khas Betawi Viral di Babelan

Bir Pletok Minuman Khas Betawi Viral di Babelan

380
0
BERBAGI

Kab. Bekasi – Salah satu minuman tradisional tertua yang ada di Jakarta dan Bekasi adalah Bir Pletok. Konon, minuman ini sudah hadir sejak masa penjajahan kolonial Belanda, ternyata cita rasa Bir Pletok masih diminati dan diakui hingga saat ini oleh lintas generasi.

Bir Pletok merupakan salah satu minuman khas Betawi dengan cita rasa berbeda. Meskipun namanya bir, minuman ini tidak mengandung alkohol sama sekali sehingga boleh dikonsumsi anak-anak hingga orang dewasa. Minuman ini terbuat dari rempah dan tanaman rimpang yang sering dijadikan bahan untuk membuat jamu-jamuan.

Tak heran jika minuman tradisional khas Betawi ini populer di kalangan masyarakat Kabupaten Bekasi khususnya wilayah Babelan.

Arief Satrian penjual sekaligus produsen Bir Pletok saat di sambangi jurnalis faktahukum.co.id Minggu, (11/12/22) di Kedainya mengatakan, minuman ini terbuat dari bahan alami seperti jahe, serai, ditambah dengan bahan-bahan lain seperti daun pandan, cengkih, kapulaga, dan pala.

Warna merahnya berasal dari serutan kayu secang yang sering digunakan masyarakat tradisional untuk campuran air minum, setelah di masak minuman ini di kemas dengan kemasan milenial mengikuti perkembangan pasar dan di beri brand Bibeer.

“Ya, kita buat dengan bahan bahan alami, murni gak ada sama sekali bahan kimia atau pengawet, setelah dimasak kami kemas dengan kemasan botol milenial, lalu kami beri nama brand Bibeer, ya ngikutin perkembangan pasar aja sih ” tutur Arief.

Kedai penjual bir pletok ini sangat sederhana tetapi strategis, lokasinya yaitu persis di depan SMP 1 One Ball, perempatan Ucam Jl. Gelora, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.

Sementara itu Jhon salah satu penikmat Bir Pletok mengakui sangat menyukai minuman tradisional khas Betawi tersebut, dia merasakan sensasi dengan cita rasa hangat di tenggorokan meskipun di minum dalam kondisi dingin.

“Mantap, ternyata lebih nikmat minum bir pletok dalam keadaan dingin, karena tetap saja hangat di tenggorokan, luar biasa,” ucap Jhon.

Hingga saat ini minuman tradisional yang cukup legendaris ini pun mampu bertahan serta masih cukup populer di kalangan masyarakat dan viral di wilayah Babelan.

Penulis: Danu