MESUJI, (faktahukum.co.id) – Kepala Desa Suka Mandiri Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji Provinsi Lampung Hartono dan Aparatur Desa mendata warga untuk pengajuan Bantuan Sosial Tunai (BST) yang sumber dana dari APBD Kabupaten Mesuji, sebanyak 108 (seratus delapan) orang.
Pada hari ini pencairan Bantuan sosial tunai (BST) dari APBD Kabupaten di kantor pos Desa Simpang Pematang Kecamatan Simpang Pematang, Sabtu, (30/5/20).
Menurut warga berinisial AB (45), Bantuan Sosial (Bansos) dinilai tidak tepat sasaran dan ditemukan banyak yang tumpang tindih alias dobel.
“Contohnya saja atas nama
MJ (45) dia punya kebun lebar, rumahnya permanen termasuk tergolong orang mampu dapat juga BST dari Kabupaten. Padahal masih ada yang lebih layak dapat bantuan malah tidak dapat sama sekali, sungguh ironis,” kata AB ada awak media.
Diketahui bantuan sembako 10 kg Beras, 2 kg Telur, 2 kg Minyak sayur, 1 kg tepung terigu, 1 dus Mie Instan, 6 kaleng sarden.
AB menambahkan,”Bahkan banyak yang dapat dobel dengan BST dari Kabupaten. Yang dapat dobel contohnya seperti, Yon, Kar, Gus, Bam, mungkin ada yang lain lagi,” tambah AB.
Hal tersebut menurutnya bahwa Aparatur Desa bekerja kurang maksimal, sehingga kejadian seperti ini terjadi, warga mendapatkan bansos dobel-dobel. Warga pun akhirnya mempertanyakan apa memang ada sistem diantara mereka sepakatan berbagi atau tau sama tau.
“Kami berharap pihak Pemerintah Desa dapat mendata ulang supaya pembagian bantuan tersebut tepat sasaran dan tidak dapat ganda bantuannya atau tumpang tindih,” jelasnya.
Selanjutnya data warga yang mendapatkan bansos seperti, BLT, Sembako, BST tidak di pasang di papan Informasi Desa. Diduga Desa Suka Mandiri tidak mengindahkan instruksi Bupati Mesuji.
Padahal snagat jelas Bupati menyampaikan supaya transparansi dan di ketahui masyarakat luas data tersebut agar di tempel di balai Desa Masing-masing.
Berita ini masih membutuhkan konfirmasi dan klarifikasi pada pihak pemerintah desa terkait ditemukan informasi masyarakat Bansos tidak tepat sasaran dan dobel dapat bantuan.
Penulis: Budi R
Editor: Cep Adunk
